Tampak Kadisbudporapar, Drs. Moh Ekhsan dengan biground panggung Pergelaran Dewi Cemara
Sumenep,RPN-Malam ini, Pergelaran Dewi Cemara akan di gelar oleh Pemkab Sumenep dengan menampilkan berbagai hiburan yang edukatif dan banyak pengalaman yang dapat diambil, bertempat di timur Taman Bunga (TB) Sumenep, pada Jum’at malam(03-05 November 2023).
Selain sebagai sarana hiburan, pelaksanaan festival Dewi Cemara nantinya diharapkan mampu memberikan kontribusi besar terhadap sektor pembangunan di kabupaten Sumenep.

Dimana,lewat pergelaran yang diselenggarakan selama tiga hari ini (03-05 November 2023) Dinas Kebudayaan, Pemuda Olah raga dan Pariwisata (Disbudporapar) Sumenep menghadirkan 38 Kabupaten/Kota se Jawa timur serta empat desa wisata yang ada di kabupaten ujung timur Pulau Garam ini.
Menurut Kadisbudporapar, saat ditemui oleh media ini di sela-sela kesibukannya jelang pelaksanaan pergelaran Dewi Cemara mengatakan bahwa pihaknya menampilkan 4 desa wisata yang ada di Kabupaten Sumenep beserta 38 kabupaten/kota se Jawa Timur.
“Disini desa-desa yang ada di Kabupaten Sumenep dapat sharing maupun tukar pengalaman, sehingga nantinya apa yang tidak berguna di desanya dapat ditemukan suatu potensi yang dapat diangkat menjadi pusat destinasi wisata,” kata Kadisbudporapar Sumenep, Drs. H. Moh Ikhsan.
Menurutnya, Dari desa wisata yang ada di Kabupaten Sumenep ini ada Desa Aeng Tong-tong dengan Kerisnya, Desa Masa Kambing yaitu Burung Kakak Tua Jambul kuning, Desa Legung timur dengan Kasur Pasirnya, dan Desa Banraas dengan Oksigennya termasuk Fashion dari anak kaula muda.
“Seperti halnya dari beberapa daerah yang menampilkan dari hasil kebun, objek wisata, hasil kerajinan UMKM, ataupun lainnya yang dapat membantu meningkatkan pendapatan pemerintahan desa,” tambah H. Ikhsan.
Lebih jauh, Ikhsan juga menuturkan pihaknya juga mendatangkan dua pemenang dari festival musik tong-tong yang dilaksanakan oleh Pemkab Sumenep beberapa waktu yang lalu, dimana hal tersebut sebagai sarana hiburan bagi pengunjung yang datang.
“Selain Produk UMKM ada Musik Tong-tong Angin Ribut dan Gong Mania juga potensi lokal dari beberapa daerah yang ada di kabupaten/kota lainnya.” Tukasnya.
“Oleh karenanya, kemarin saya meminta kepada Camat untuk mendatangkan kepala desa dalam kegiatan ini sehingga dapat berbagi pengalaman dan pengetahuan.” Tukasnya.
Di tempat yang sama, stand dari Kabupaten Madiun saat ditemui oleh radarpostnasional.com mengatakan bahwa pihaknya pada pergelaran Dewi Cemara saat ini mengusung tema melestarikan kebudayaan dan kerajinan dari daerahnya.
Selain penulisan huruf aksara Carakan Jawa di atas daun lontar, ada pula hasil kerajinan batik, keris dan hasil bumi yang ada di Kabupaten ujung barat Provinsi Jawa Timur ini.
“Kopi ini khas dari Madiun mas, dari perkebunan tertua kedua di Indonesia. Kopi asli dengan gula,” kata Rofik, perwakilan dari Kabupaten Madiun.
“Kalau daun lontar ini, memang ada sebelum ada kertas. Sehingga, dari hasil melestarikan budaya tersebut hal ini ada sampai sekarang. Caranya yaitu dengan menggunakan pisau kecil yang dipadukan dengan kemiri yang dibakar sehingga menghasilkan warna hitam,” tambahnya.
Sementara dari Kabupaten Bojonegoro menampilkan beberapa hasil kebun yang sudah menjadi ikon dari daerah tersebut, tak ayal hal tersebut menjadi perhatian berbagai pihak yang hadir jelang pembukaan pelaksanaan pergelaran Dewi Cemara tahun 2023 ini.
Salah satunya seperti Belimbing jumbo, Jambu kristal dan berbagai hasil kebun buah yang ada di kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. (Zain)
11 total views, 1 views today
Leave a Reply