Sumenep,RPN – Lewat pelaksanaan Hari Santri Nasional yang jatuh pada Sabtu (22/10/2022), Kepala Sekolah MI Tarbiyatus Shibyan Lembung timur, Kecamatan Lenteng sampaikan sejarah resolusi jihad para untuk bela negara melawan penjajah, bertempat dihalaman sekolah setempat.
Kepala sekolah MI Tarbiyatus Shibyan Lembung timur, Abdul Hamid menyampaikan bahwa sejarah awal santri ketika para santri di instruksikan jihad melawan penjajah Belanda dan Inggris yang hendak menguasai kembali Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) pasca Kemerdekaan RI.

“Tepat tanggal 22 Oktober 1945, pasca kemerdekaan RI yang di proklamirkan oleh Sukarno dan kalahnya Jepang oleh sekutu, Belanja bersama Inggris hendak kembali menguasai NKRI yang baru lahir dan belum lengkap tentara dan persenjataan,” kata Kepala sekolah MI Tarbiyatus Shibyan Lembung timur, Abdul Hamid S.Ag.
“Sementara, dari Negara Belanda dan Inggris persenjataan dan militer mereka sudah mumpuni, sehingga Sukarno bersama sejumlah tokoh nasional bermusyawarah dan menemui tokoh agama Islam yaitu K.H.Hasyim As’ari,” tambahnya.
Labih jauh, Lulusan Pondok pesantren Al-Amien Prenduan (Abdul Hamid) juga mengatakan bahwa K.H.Hasyim As’ari bersama sejumlah tokoh NU mengintruksikan jihad melawan penjajah kepada seluruh santri dan masyarakat.
Dan terbukti, Tentara Belanda dan Inggris dengan persenjataan kuat sempat kewalahan mengahadapi masyarakat dan santri khususnya di daerah Surabaya dan sekitarnya.
Abdul Hamid juga berharap, lewat sejarah tersebut maka berbanggalah sebagai santri karena telah jelas membela bangsa dan negara meski dirinya masih menyandang status sebagai santri di pondok-pondok pesantren.
“Jangan pernah malu menjadi santri, karena selain menuntut ilmu kita juga membela bangsa dan negara Indonesia.” pungkasnya.
Perlu diketahui, Upacara Hari Santri yang dilaksanakan di MI Tarbiyatus Shibyan Lembung timur Kecamatan Lenteng di ikuti seluruh siswa-siswi bersama sejumlah jajaran staf guru dari pukul 07.00 WIB sampai dengan selesai.
Dilansir dari berbagai sumber, Sejarah Hari Santri Nasional berawal dari fatwa ‘Resolusi Jihad’ yang disampaikan oleh KH Hasyim Asy’ari. Pada 22 Oktober 1945, KH Hasyim Asy’ari memimpin perumusan fatwa ‘Resolusi Jihad’ di kalangan kiai pesantren. Fatwa itu berisi kewajiban berjihad untuk mempertahankan Kemerdekaan Republik Indonesia dengan melawan kelompok pasukan penjajah yang masih ada di tanah air.
Perjuangan ini melibatkan para ulama dan santri. Kemudian, perjuangan yang berlandaskan jihad kebangsaan tersebut juga melahirkan peristiwa heroik pada 10 November 1945 di Surabaya yang dikenal dengan Hari Pahlawan.
Dengan demikian, fatwa ‘Resolusi Jihad’ itu dijadikan landasan peringatan Hari Santri setiap tanggal 22 Oktober.
Sehingga, lewat Hari Santri tersebut yang merupakan momentum untuk mengingat dan mengenang jasa para santri yang telah berjuang menegakkan kemerdekaan Indonesia. (Zain)
46 total views, 1 views today
Leave a Reply