SEMARANG,Radarpostnasional.com – Ketua Umum Yayasan Jantung Indonesia Esti Nurjadin, S.H., M.Kn dalam sambutannya setelah melantik Pengurus Yayasan Jantung Indonesia Cabang Provinsi Jawa Tengah masa bakti 2020 – 2025 tanggal 15 Desember 2021 antara lain mengatakan bahwa penyakit jantung dan pembuluh darah masih mengalami peningkatan, bahkan generasi milenialpun tidak jarang yang mengidapnya. Sehingga upaya untuk menyehatkan jantung harus dimulai sejak usia dini. Hingga kini penyakit jantung dan pembuluh darah masih menempati urutan penyakit tertinggi. Peran Yayasan Jantung Indonesia sangat diharapkan untuk mampu menyosialisasikan perlunya kesehatan jantung di kalangan masyarakat.

“Mari kita bersama – sama menjadi agen perubahan di bidang kesehatan jantung”, ajak Esti Nurjadin, “bahwa menjelang tahun 2022 diprediksi kehidupan kita masih harus berdampingan dengan virus Covid-19, tetap mematuhi protokol kesehatan. Untuk itu saya berpesan agar pengurus yang baru dilantik bisa menjadi contoh bagi masyarakat sebagai individu yang bertanggungjawab, ikut membantu pemerintah menurunkan angka penyebaran Covid-19”, lanjutnya.

Dalam sambutannya, Hj. Sri Lestari Mutmainah Soediro, SE. SH, MH selaku Ketua Yayasan Jantung Indonesia Cabang Provinsi Jawa Tengah masa bakti 2020-2025 mengatakan bahwa meskipun di masa pandemi, kegiatan yayasan yang dipimpinnya akan tetap dilakukan dengan mengoptimalkan teknologi, ivovasi dan kreativitas, sehingga tidak ada alasan untuk memperlambat gerak yayasan. Meskipun terdapat kendala karena pandemi di satu sisi, namun di sisi lainnya ternyata lahir beberapa kreasi senam sehat di masa pandemi. Penggunaan teknologi informasi yang semula kurang dikenal, menjadi semakin akrab dengan kegiatan – kegiatan yayasan misalnya dengan mengadakan seminar virtual, zoom meeting, lomba senam virtual dan memanfaatkan teknologi komunikasi terkini sehinggga meskipun jaraknya jauh menjadi terasa sangat dekat.

Baca Juga :  Ombudsman Jateng Imbau Penertiban SATPOL PP Kota Semarang Beretika

Hal ini, menurut bu Diro, panggilan akrab Sri Lestari Mutmainah Soediro, justru semakin mengakrabkan hubungan antara Yayasan Jantung Indonesia Cabang Provinsi Jawa Tengah yang berdomisili di Semarang dengan cabang – cabang lain di kota –kota Jawa Tengah. Bahkan banyak ide , masukan konstruktif dari daerah cukup beragam yang disampaikannya.

Sri Lestari Soediro juga mengungkapkan bahwa masih sulitnya membudayakan Gaya Hidup Sehat di kalangan masyarakat. Penyakit jantung dan pembuluh darah yang Kita harapkan dapat menurun dengan usaha, niat dan kerja keras Kita nampaknya masih dikalahkan oleh “gaya hidup sakit” masyarakat, yang ditengarai dengan masih dan semakin banyaknya penderita penyakit jantung dan pembuluh darah.

Dengan gebrakan pandemi tahun – tahun belakangan ini, dengan berbagai rambu kesehatan, menurut bu Diro, nampaknya mampu memaksa masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan dan juga bergaya hidup sehat. Masyarakat mulai sadar akan pentingnya gaya hidup sehat bagi keberlangsungan kehidupannya.

Bu Diro menilai, bahwa di masa pandemi, masyarakat tidak hanya mematuhi protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan dengan sabun atau disinfektan, menjaga jarak, hindari kerumunan, dan berbagai protokol kesehatan lain, namun secara implisit di dalam protokol kesehatan itu juga mengandung himbauan agar memakan makanan yang sehat dan gizi seimbang. Di masa pandemi ini juga dianjurkan agar mampu menghadapi dan mengatasi stres karena stres akan menurunkan imunitas tubuh, dan juga tetap dianjurkan untuk berolahraga agar menaikkan imunitas tubuh seseorang, sebuah upaya yang penting untuk menghadapi covid-19.

“Dengan demikian moto SEHAT, Seimbangkan Gizi, Enyahkan Rokok, Hadapi dan Atasi Stres, Awasi tekanan darah dan Teratur olahraga secara otimatis ikut tersosialisasikan juga. Mudah – mudahan Gaya Hidup sehat yang menjadi visi Yayasan Jantung ikut segera terwujud”, demikian bu Diro menutup sambutannya.

Baca Juga :  Ada Dugaan Pidana, Bareskrim Tingkatkan Kasus Kebakaran Kejagung ke Penyidikan

Sementara itu, Gubernur Provinsi Jawa Tengah yang diwakili oleh dokter Yulianto Prabowo, MKes mengharapkan agar pengurus yang baru saja dilantik dapat segera menyusun program kerja , menciptakan ivonasi, meningkatkan koordinasi, bekerjasama dengan seluruh pemangku kepentingan khususnya juga dengan pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Beliau juga meminta agar Yayasan Jantung Indonesia mampu berkiprah dalam peningkatan taraf kesehatan masyarakat Jawa Tengah.

Membangun kesehatan dimulai dari saat pembuahan, sejak dalam kandungan “Adapun di masa pandemi, kegiatan –kegiatan yang boleh dilakukan adalah kegiatan yang bisa menjaga jarak, yang bisa pesertanya selalu pakai masker, dan bisa tidak terjadi kerumunan”, kata Yulianto Prabowo.

“Gaya hidup sakit seperti tidak suka olahraga, tidak suka makan sayur dan buah – buahan, stres, tidak suka cek kesehatan, dan sebagai menjadi masalah mendasar munculnya penyakit jantung. Namun untuk mengubah gaya hidup sakit menjadi gaya hidup sehat tidaklah mudah”, imbuhnya.

Yulianto mengharapkan agar Yayasan Jantung Indonesia Cabang Provinsi Jawa Tengah mampu menjadi pelopor gaya hidup sehat . Di akhir sambutannya Yulianto memberikan tip agar seseorang sehat dengan singkatan CERDIK, yakni Cek kesehatan secara berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin beraktivitas fisik, berolahraga teratur dan terukur, Diet yang sehat dan seimbang, Istirahat yang cukup dan Kelola stres.

Walikota Semarang Dr. Hendrar Prihadi, SE, MM dalam sambutannya mengharap agar pengurus yang baru dilantik mampu bekerjasama dengan pemerintah untuk mengajak masyarakat agar hidup lebih sehat dan tetap menjaga kesehatan terutama melalui olahraga.

Acara ditutup dengan berfoto bersama secara virtual antara pengurus Yayasan Jantung Indonesia Cabang Provinsi Jawa Tengah dengan YJI Pusat. (Sanki W)

 93 total views,  1 views today

Leave a Reply

avatar
  Subscribe  
Notify of