Tuban,RPN – Bupati Tuban, H. Fathul Huda di dampingi Kepala Diskoperindag Kabupaten Tuban meninjau Pasar Bongkaran yang sedang di tutup 2 hari lantaran adanya pedagang yang positif Covid -19 beberapa waktu lalu, Senin ( 08/06/2020 ).
Selain Pasar Bongkaran, Bupati Tuban juga mengecek kondisi Pasar Baru Tuban dan Pasar Hewan Tuban di kelurahan Gedongombo, Semanding. Tampak hadir pada kesempatan ini, Camat dan Forkopimka Semanding bersama pengelola pasar.
Usai meninjau ketiga lokasi, Bupati Tuban menyampaikan peninjauan ini sebagai persiapan penerapan New Normal ( tatanan baru ) sesuai instruksi pemerintah pusat. Langkah ini di ambil mengingat keberadaan pasar memegang peran sentral bagi masyarakat. Pasar juga menjadi roda penggerak perekonomian masyarakat di Bumi Wali.
“Jika memang sudah di nyatakan aman, maka akan di buka kembali,” paparnya.
Lebih lanjut, perlu kajian mendalam dan mendetail sebelum pasar Bongkaran dan pasar Ternak Sapi kembali beroperasi. Di samping itu, pembukaan pasar hewan Tuban juga sangat dinantikan masyarakat, mengingat pada bulan Juli mendatang sudah masuk bulan Dzulhijjah 1441 Hijriah, di mana masyarakat akan menjual ternaknya untuk qurban.
“ Oleh karena itu, harus benar – benar di pertimbangkan penerapan protokol kesehatan dan kemungkinan lainnya,” terangnya.
Bupati Tuban memberikan apresiasi kepada Diskoperindag Tuban yang bergerak cepat menyikapi adanya pedagang pasar Bongkaran yang positif Covid -19. Upaya ini menjadi tindakan pencegahan ( preventif ) sekaligus memutus rantai penyebaran Covid -19 di Kabupaten Tuban.

Orang nomor satu di Bumi Wali ini meminta agar pada saat penutupan, pasar Bongkaran di bersihkan, di semprot disinfektan dan ditata ulang.
“Juga akan didirikan posko pemantauan Covid -19 di pasar ini,” tambahnya.
Pengelolaan pasar ini akan melibatkan pedagang yang berjualan di pasar Bongkaran Tuban dan Diskoperindag Kabupaten Tuban. Penerapan protokol kesehatan juga berlaku untuk seluruh pasar di Kabupaten Tuban.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan ( Diskoperindag ) kabupaten Tuban, Drs. Agus Wijaya menjelaskan pihaknya telah berkoordinasi dengan paguyuban Pasar Bongkaran terkait pendirian posko dan penerapan protokol kesehatan. Rencananya, akan di dirikan 5 titik posko pemantauan Covid -19 di Pasar Bongkaran.
Pasca penutupan pasar, lanjut Agus, Diskoperindag telah menyiapkan 2 skenario pengelolaan pasar mengacu protokol kesehatan. Pertama, antarpedagang di pasar akan di beri jarak aman. Konsep ini di berlakukan apabila pasar tersebut memiliki luas yang cukup dilakukan physical distancing ( jaga jarak aman ). Kedua, pembatasan jumlah pedagang dengan pola ganjil genap. Pedagang akan di berikan nomor urut untuk mengatur jadwal buka tutup pedagang.
“ Sehingga jumlah pedagang dapat di kontrol setiap harinya,” terangnya.
Sebelum pasar Bongkaran di tutup telah dilakukan sosialisasi kepada pedagang pasar maupun pedagang keliling. Selama penutupan pasar, pedagang keliling dan pembeli lainnya dapat membeli keperluannya di Pasar Baru Tuban, sebagai alternatif tempat belanja.
Sementara itu, penyemprotan disinfektan dilakukan secara berkala di Pasar Hewan Tuban sejak masa penutupan beberapa waktu lalu. Diskoperindag Tuban akan berkoordinasi dengan stakeholder terkait, diantaranya peternak, blantik sapi, dan jagal guna membahas skema operasional pasar Hewan Tuban. Juga dilakukan pendataan kapasitas pasar, baik dari sisi hewan ternak maupun perseorangannya.
“ Kemungkinan akan di batasi setengah dari kapasitas maksimal. Ini menaati protokol kesehatan pada operasional pasar, baik penjual maupun pembeli ternak” kata mantan Kabag Humas dan Protokol Setda Tuban ini.
Apabila skema operasional sesuai protokol kesehatan di pasar hewan Tuban berhasil, akan di lanjutkan di pasar hewan di Kecamatan Kerek dan Jatirogo.
(Ynt/Ts)
111 total views, 1 views today
Leave a Reply