Jepara,RPN – Raut wajah keprihatinan tidak dapat disembunyikan oleh Pelaksana Tugas (Plt.) Bupati Jepara Dian Kristiandi. Menjelang peringatan Hari Jadi Jepara ke-471, yang biasanya diperingati dengan suka cita oleh seluruh masyarakat di Kabupaten Jepara, kali ini perayaan hari jadi dilaksanakan penuh kesederhanaan di tengah wabah virus korona.
Seluruh rangkaian prosesi Hari Jadi yang sudah direncanakan harus dibatalkan. Begitu juga dengan berbagai rangkaian kegiatan pemerintahan juga ditunda pelaksanaannya.
Dalam prosesi ziarah makam menjelang Hari Jadi Jepara yang biasanya diikuti oleh ratusan peziarah dari berbagai kalangan, kali ini harus dilakukan secara terbatas dan hanya diikuti jajaran Forum Pimpinan Kepala Daerah (Forkopimda) dan bebeberapa pejabat terkait yang dilibatkan.

Meskipun demikian, Plt. Bupati Jepara mengajak kepada seluruh masyarakat untuk tetap berdoa bagi Kabupaten Jepara tercinta, meskipun dari rumah masing-masing.
“Saya secara pribadi dan Pemkab Jepara mengucapkan Selamat Hari jadi ke-471 Kabupaten Jepara. Di ulang tahun kali ini tidak ada perayaan, tapi ada doa untuk kita semua,” ungkap Andi, pada Rabu (8/4/2020), di sela-sela ziarah makam.
Sepatah doa dipanjatkan oleh Pelaksana Tugas (Plt.) Bupati Jepara Dian Kristiandi agar Kabupaten Jepara segera terbebas dari wabah virus korona. Andi juga berharap agar di tengah wabah korona ini, masyarakat selalu waspada, menjaga diri dan keluarganya. Dengan tetap berada di rumah. Untuk meminimalisir penularan Covid-19.
“Kita tahu hari ini, tidak hanya di Jepara saja tapi seluruh masyarakat di Indonesia tengah berperang melawan virus korona. Doa kita bersama, agar wabah korona di Jepara tidak semakin meluas,” kata dia.
Prosesi ziarah makam para pendiri Jepara ini dilaksanakan mulai 11.30 wib. Diawali dari makam Sayyid Abu Bakar Al Hadad (Mbah Panggang) di Jalan Mangun Sarkoro. Kemudian dilanjutkan di makam Pangeran Syarif dan Moliki di Kelurahan Saripan Jepara. Sekitar 20 menit usai melakukan doa dan tabur bunga, rombongan bertolak ke Makam Gedong Kanjeng Pangeran Tjitrosomo di Kalinyamatan Jepara. Tidak ketinggalan yaitu Makam Sultan Hadlirin dan Ratu Kalinyamat di Desa Mantingan dan makam Daeng, Krapyak Tahunan. “Mereka ini adalah tokoh-tokoh penting di masanya, yang harus kita ingat dan kita hormati perjuangannya,” katanya.
Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jepara Zamroni Lestiaza mengatakan Pemkab Jepara telah memutuskan rangkaian Hari Jadi Jepara yang akan melibatkan ribuan masyarakat dibatalkan. Mulai dari Festival Karini, pawai prosesi buka luwur semua ditiadakan. “Hanya tinggal ziarah makam leluhur dan buka luwur, itupun dilakukan tidak melibatkan banyak orang” kata dia.
Meskipun demikian, semangat Hari Jadi Jepara tetap dibawa. Sesuai dengan tema Sumber Daya Manusia Kuat Jepara Hebat. Pemkab tetap berkomitmen membangun Jepara di tengah kondisi yang sulit.
(DiskominfoJepara/Dp-jpr)
119 total views, 1 views today
Leave a Reply