SUMENEP, RPN – Ditengah Upaya Pemerintah Kabupaten Sumenep terhadap penyebaran wabah Virus Corona atau COVID-19 di wilayah yang kemudian membentuk tim siaga, namun ada yang luput dari perhatian yaitu Gelandangan dan Pengemis (Gepeng).
Seperti yang diketahui pemerintah nasional dan organisasi kesehatan dunia (WHO) dalam upaya pencegahan pandemi COVID -19 menghimbau masyarakat untuk membatasi kontak fisik (hysical distancing) tidak terkecuali Pemerintah Kabupaten Sumenep yang sudah membantu Tim Siaga COVID-19, lalu bagaimana dengan Gepeng yang terus melakukan aktivitas kontak yang berkeliling di setiap perumahan, Pasar, pertokoan, yang asal daerah nya Cendrung tidak diketahui dan lepas dari proteksi Tim COVID-19
Hal ini disampaikan oleh salah satu pemuda desa pamolokan Kabupaten Sumenep Sudarsono Dirinya mengatakan memang benar adanya, TNI-Polri, Pemkab Sumenep bersinergis untuk terus melakukan pemeriksaan pada lokasi yang kerap menjadi tempat berkumpulnya warga. Bahkan telah disiagakan sejumlah Posko Covid-19 di lokasi perlintasan antar kabupaten, terus memantau, mengecek para warga pendatang yang akan masuk ke wilayah Kabupaten Sumenep.
“Tapi, ada satu celah yang mungkin terlupakan oleh banyak pihak. Disepelekan padahal juga memiliki potensi besar untuk menyebarkan virus Corona di berbagai wilayah Kabupaten Sumenep, terutama untuk kota, masih banyak dijumpai gelandangan atau pengemis (Gepeng) yang berjalan door to door ataupun mangkal di areal perbelanjaan,” ungkapnya
“Para Gepeng biasanya akan belusukan masuk ke kampung-kampung, berinteraksi dengan warga yang notabene melakukan Physical distancing,” tambahnya.
Padahal menurutnya langkah semacam Phsycal distancing sementara ini cukup efektif sebagai langkah preventif untuk membatasi penyebaran pandaemi COVID-19, dan diperlukan kerjasama dari semua stakeholder
“Semua elemen yang ada di pemerintah, TNI-Polri, Pemkab, dan tokoh masyarakat/ormas mengambil langkah preventif dengan cara Physical distancing, dihimbau untuk tidak melakukan perjalanan antar kota, isolasi mandiri, bahkan lockdown menjadi solusi terakhir yang harus diterapkan,” kata Sudarsono, salah satu tokoh pemuda di Desa Pamol-okan, Selasa (7/4/2020
Ia berharap, agar instansi terkait yang memiliki tugas untuk menangani permasalahan gelandangan atau pengemis cepat bertindak. Apalagi saat ini masih dalam status antisipasi penyebaran virus corona, sedikit banyak keberadaan gepeng telah mulai meresahkan warga.
“Kita tidak mengetahui para gepeng berasal dari mana, kondisi kesehatannya bagaimana. Kami sangat mengharapkan, Instansi terkait seperti Dinas Sosial Sumenep atau Satpol PP cepat bertindak untuk lakukan penertiban,” Harapnya.
Dy/Zain
98 total views, 1 views today
Leave a Reply