Radar Post Nasional,
Surabaya – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali mengajak Warga Kota
Surabaya turut berpartisipasi dalam program pencegahan korupsi. Salah satunya
dengan menghadirkan roadshow bus KPK 2019 “Jelajah Negeri Bangun Anti
Korupsi” di Gedung Siola, Jumat (12/7).
Peluncuran bus KPK yang rencananya akan ada di Kota Surabaya selama 3 hari,
mulai 12-14 Juli 2019 ini juga dihadiri oleh Wali Kota Surabaya yang diwakili
oleh Sekretaris Daerah Kota Surabaya Hendro Gunawan, Gubernur Jawa Timur
Khofifah Indar Parawansa dan Wakil Ketua KPK Saut Situmorang.
Dalam sambutannya, Hendro Gunawan menjelaskan Pemkot mendukung penuh
program-program anti korupsi yang dilakukan oleh KPK. Salah satunya dapat
dilihat di Mall Pelayanan Publik di gedung Siola ini, yang merupakan salah satu
upaya Pemerintah Kota Surabaya untuk mencegah korupsi. “Semua pelayanan
perizinan tersedia disini, sehingga memudahkan masyarakat untuk mengurus
perizinan. Kita juga menggunakan pelayanan berbasis elektronik sehingga lebih
transparan” jelas Hendro.
Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dalam sambutannya
mengapresiasi KPK yang telah menyisir berbagai elemen masyarakat dengan program
pencegahan korupsi sejak kehadirannnya di Provinsi Jawa Timur yang diawali dari
Kota Ngawi pada 25 Juni 2019. “Hari ini kita diajak bersama-sama oleh KPK
melalui kegiatan bus ini sebagai program yang menurut saya strategis, karena
kita masuk dari hulunya yaitu pencegahan,” ujar Khofifah.
Ia pun mengajak seluruh masyarakat Jawa Timur untuk melakukan ikhtiar sebagai
amanat yang ada pada tugas dan fungsi yang diemban di mana pun bertugas, baik
di eksekutif, legislatif, yudikatif, sektor privat dan elemen masyarakat
lainnya. “Kami yang mendapatkan layanan dari bus KPK ini mengucapkan terima
kasih. Semoga efektifitas program ini dapat dirasakan seluruh elemen masyarakat
di Jawa Timur,” tegasnya.
Di dalam bus KPK ini terdapat sejumlah perangkat komputer, yang semuanya
menjadi alat untuk sosialisasi apa itu korupsi, bagaimana pencegahannya dan
juga apa penindakan yang akan diberikan oleh penegak hukum bagi para
koruptor
“Dengan keterbatasan kita untuk menyentuh anak-anak di daerah maka kota
berupaya untuk bisa melakukan penjangkauan. Sebagaimana saya sebutkan tadi
undang-undang KPK harus bisa masuk di banyak kegiatan dalam kaitan pencegahan
korupsi dan membangun generasi yang berintegritas,” ujar Saut Situmorang.
Dikatakannya, bus KPK ini hanya simbol untuk institusi KPK bisa masuk ke
seluruh wilayah di Indonesia termasuk Jawa Timur untuk membangun budaya
generasi yang anti korupsi.
Selama tiga hari, 12-14 Juli 2019, tim pencegahan KPK dengan bus nya tersebut
akan berinteraksi dengan masyarakat Surabaya. Kegiatan pada dua hari pertama
dipusatkan di Mal Layanan Publik Siola, Surabaya. Ada sekitar 20 acara yang
berlangsung secara paralel setelah pembukaan, di antaranya pameran pelayanan
publik dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang dibuka sejak pukul 08.00
pagi, kemudian ada sosialisasi pengaduan tindak pidana korupsi, pendidikan
antikorupsi untuk anak SD, SMP dan SMA, sosialisasi platform JAGA, pembekalan
kepada caleg terpilih di kantor DPRD Kota Surabaya, sosialisasi diseminasi
pendidikan antikorupsi, kuliah umum antikorupsi di UPN Veteran Surabaya hingga
sosialisasi integritas dunia usaha untuk Komite Advokasi Daerah (KAD).
Di hari ketiga, Minggu (14/7), bus KPK nantinya akan nongkrong di kawasan Taman
Bungkul Surabaya. Mulai pukul 06.00 pagi KPK akan menyapa penikmat Car Free Day
(CFD). Bagi masyarakat yang ingin mengetahui keseruan dan menjajal kegiatan
interaktif mengenai antikorupsi bisa mempersiapkan diri dan ‘menyerbu’ bus KPK
berwarna biru dengan gambar stiker Berani Jujur Hebat bersama keluarga, teman,
dan sahabat. Dinkominfo
85 total views, 1 views today
Leave a Reply