Radar Post Nasional,
Minahasa Utara – Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) untuk memajukan
pariwisata dan perekonomian daerah memerlukan kesinambungan dan kerja sama
seluruh pihak, baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, maupun swasta. Hal itu
disampaikan Presiden Joko Widodo saat meninjau rencana pengembangan kawasan
pariwisata yang terletak di KEK Tanjung Pulisan, Likupang, Kabupaten Minahasa
Utara, pada Kamis, 4 Juli 2019.
“Kita ini
turisnya yang mau ke sini itu banyak dan akan (semakin) banyak kalau kita siap.
Oleh sebab itu, perlu kerja yang terintegrasi antara pemerintah daerah baik
kota, provinsi, kabupaten, dan pusat. Harus sambung semua,” kata Presiden
Jokowi.
Dalam hal pengajuan
wilayah untuk KEK Tanjung Pulisan yang hari ini disambangi Presiden misalnya,
banyak persoalan dan pengambilan kebijakan yang membutuhkan koordinasi antara
berbagai pihak untuk dapat segera diselesaikan. Maka itu, dalam kunjungannya
kali ini, Presiden hendak memastikan bahwa semua kendala yang ada dapat segera
teratasi.
“Ini mau kita
selesaikan biar investasi itu langsung datang. Kalau enggak rampung-rampung,
payung hukumnya enggak selesai-selesai, ya enggak akan mulai-mulai,”
tambah Kepala Negara, seperti dilansir dari siaran pers Deputi Bidang Protokol,
Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin.
Pemerintah pusat
sendiri memberikan dukungan penuh dan investasi berupa pembangunan
infrastruktur pendukung pariwisata di Sulawesi Utara. Beberapa di antaranya
ialah perluasan terminal bandara Sam Ratulangi di Manado, pelebaran jalan
menuju lokasi wisata, dan pembangunan jalan tol yang akan memudahkan wisatawan
menuju lokasi.
Presiden juga
mengingatkan, seiring dengan peningkatan wisatawan yang datang ke Sulawesi
Utara dan KEK Tanjung Pulisan nantinya, maka provinsi tersebut memerlukan
ketersediaan sarana akomodasi yang mampu menampung arus wisatawan yang
bertambah.
“Di Sulawesi
Utara butuh tambahan hotel banyak sekali. Yang menyampaikan itu maskapai dan
biro perjalanan. Banyak sekali yang ingin datang ke sini. Tapi di sini ada yang
sudah siap, ada yang belum siap. Ini pemerintah pusat ingin mem- backup hal-hal
yang belum siap tadi,” imbuh Presiden Jokowi.
Di sisi lain, untuk
mendukung upaya pemerintah tersebut, Kepala Negara juga menyampaikan bahwa
pihaknya memerlukan partisipasi dari masyarakat. Masyarakat disebutnya
memainkan peranan penting dalam penciptaan budaya dan kebiasaan yang ramah
terhadap wisatawan sehingga para pendatang merasa nyaman untuk berwisata di
tempat itu.
“Yang berkaitan
dengan budaya. Budaya bersih, budaya senyum, budaya melayani, dan tentu saja
yang berkaitan dengan misalnya hal-hal yang kecil seperti urusan restoran dan
kebersihan toiletnya. Ini tidak mudah. Ini pekerjaan besar,” jelas
Presiden.
Dirinya juga meminta
kepada pemerintah daerah, bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata, untuk
merencanakan atraksi wisata yang rutin sehingga Sulawesi Utara memiliki agenda
wisata yang terjadwal dan layak untuk dikunjungi wisatawan mancanegara.
“Pemerintah
daerah dan Kementerian Pariwisata membuat annual event yang pasti. Jadi orang
ke sini itu ada terus yang ditonton. Minimal setiap minggu itu harus ada.
Sabtu-Minggu ada tontonan. Di sini kan banyak tontonan budaya entah di Manado
atau KEK-nya,” pungkas Presiden.
Turut mendampingi
Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widowo dalam peninjauan ini, Menteri
Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Pekerjaan Umum Basuki
Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Sekretaris Kabinet Pramono
Anung, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, Staf Khusus Presiden Johan Budi,
dan Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey. (Humas Kemensetneg)
19 total views, 1 views today
Leave a Reply